Saturday, November 16, 2013

Alam Kamus Besar Bahasa Indonesia Tentang Budi Pekerti

BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Manusia pada dasarnya adalah fitrah, suci dari noda dan dosa. Namun, dalam pertumbuhannya fitrah dan kesucian dari noda dan dosa itu tidak dapat lagi dipertahankan. Demikian manusia dalam masa hidupnya selalu terpercik dengan dosa, apakah dosa besar atau kecil bergantung pada perilaku manusia itu sendiri.
Dewasa ini budi pekerti kita sebagai generasi penerus bangsa sebagian sudah terpengaruh oleh hal-hal yang sifatnya negatif sehingga mengarah pada penyimpangan perilaku dan budi pekerti yang kurang baik.
Memang untuk mengatasi apa lagi melenyapkan perilaku seperti itu amat berat. Namun, kita sebagai makhluk Tuhan tidak perlu berputus asa. Upaya untuk mengatasi perilaku seperti itu tetap kita cari dan jalankan dengan harapan pendidikan budi pekerti dan etika ini dapat menjawab tantangan tersebut.
Dalam kehidupan sehari-hari tampaknya perlu seseorang mengetahui juga mana budi pekerti yang baik dan mana budi pekerti yang jelek. Maksudnya, dengan pengenalan itu, seseorang yang berbudi pekerti yang baik selalu berusaha menghindari budi pekerti yang jelek dalam bergaul, berkomunikasi, dan berinteraksi dengan sesama, baik di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, maupun lingkungan masyarakat.
Manusia tidak terlepas dari interaksi sosial antara dirinya sendiri, keluarga, tetangga, teman atau pun lingkungannya dimana di dalam interaksi tersebut terjadi pengenalan sikap dan tingkah laku yang mencerminkan kepribadian dari seseorang tersebut. Kepribadian dari seseorang dapat terbentuk dari berbagai faktor baik itu faktor genetik yang dibawa sejak lahir atau faktor lingkungan tempat ia berada. Jika seseorang berada di lingkungan yang baik, tentu kepribadiannya akan terbentuk menjadi baik. Begitu pula sebaliknya, jika seseorang berada di lingkungan yang tidak baik maka kepribadiannya pun akan menjadi tidak baik.
Oleh sebab itu setidaknya nilai-nilai moral dan akhlak yang baik mulai ditanamkan sejak dini terutama kepada anak-anak agar kelak mereka dapat bersikap dan bertindak sesuai dengan keadaannya. Selain itu dengan dibiasakan bersikap yang baik, di dalam pikiran dan hatinya akan tertanam kuat nilai-nilai moral tersebut.
Namun sebelum mempelajari budi pekerti lebih dalam lagi hendaknya kita mengetahui terlebih dahulu tentang konsep budi pekerti menurut Alam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang akan dibahas pada makalah ini.

1.2    Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut.
1.2.1        Bagaimana konsep budi pekerti menurut Alam Kamus Besar Bahasa Indonesia?

1.3    Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini sebagai berikut.
1.3.1        Untuk mengetahui konsep budi pekerti menurut Alam Kamus Besar Bahasa Indonesia.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1     Konsep Budi Pekerti Menurut Alam Kamus Besar Bahasa Indonesia
Pengertian budi pekerti dapat dikaji dari berbagai sudut pandang, antara lain secara etimologi (asal usul kata), leksikal (kamus), konsepsional (teori) dan operasional (praktis). Namun dalam makalah ini hanya akan dibahas mengenai pengertian budi pekerti yang dikali dari sudut pandang secara leksikal atau kamus.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) istilah budi pekerti diartikan sebagai tingkah laku, perangai, akhlak dan watak. Budi pekerti dalam bahasa Arab disebut dengan akhlak, dalam kosa kata latin dikenal dengan istilah etika dan dalam bahasa Inggris disebtu ethics.
Budi merupakan alat batin yang memandukan akal dan perasaan untuk menimbang baik buruk, benar salah, watak, perbuatan, daya upaya dan akal sehingga menentukan kualitas diri  seseorang yang tercermin dalam ucapan dan perbuatannya. Budi pekerti berkaitan erat dengan sikap dan perilaku dalam hubungan seseorang dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa dan alam sekitar.
Ki Hajar Dewantara mengemukakan bahwa budi pekerti berkaitan erat dengan adab yang menunjukkan sifat batin manusia, misalnya keinsyafan tentang kesucian, kemerdekaan, keadilan, ketuhanan, cinta kasih dan kesosialan.
Nilai-nilai budi pekerti antara lain meliputi adil, amanah, antisipasif, baik sangka, bekerja keras, beradab, berani berbuat benar, berpikir jauh ke depan, bersahaja, bersemangat, bijaksana, cerdas, cermat, cinta ilmu, dedikasi, demokratis, dinamis, disiplin, efesien, efektif, empati, gigih, giat, hemat, hormat, hati-hati, harmonis, iman, ikhlas, istighfar, inisiatif, inovatif, jujur, kasih sayang, keras kemauan, ksatria, komitmen, konstruktif, konsisten, kooperatif, kreatif, lapang dada, lemah lembut, lugas, mandiri, manusiawi, mawas diri, menghargai, menjaga, nalar (logis), optimis, patriotik, pemaaf, pemurah, pengabdian, pengendalian diri, percaya diri, produktif, proaktif rajin, ramah, rasa indah, rasa malu, rasional, rela berkorban, rendah hati, sabar, saleh, setia, sopan santun, sportif, susila, syukur, takwa, taat, teguh, tangguh, tanggung jawab, tawakal, tegar, tegas, tekun, tenggang rasa, terbuka, tertib, terampil, tekun, tobat, ulet, unggul, wawasan luas, wirausaha, yakin dan sebagainya.
Nilai-nilai budi pekerti di atas mudah untuk diucapkan tapi sulit diamalkan. Seorang pendidik untuk menjelaskan nilai-nilai tersebut di atas tidak memerlukan waktu yang relatif lama, satu atau dua kali tatap muka dengan peserta didik dapat dengan mudah menjelaskannya. Tapi apabila nilai-nilai budi pekerti tersebut di atas ingin nampak dalam kepribadian sehari-hari memerlukan waktu yang cukup lama. Untuk merealisasikannya memerlukan manajemen dalam arti memanfaatkan dan memberdayakan segala sumber daya manusia dan benda secara efektif, efesien, kontinyu dan konsisten.


BAB III
PENUTUP

3.1     Simpulan
Adapun simpulan yang kami peroleh dari uraian makalah di atas adalah sebagai berikut.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) istilah budi pekerti diartikan sebagai tingkah laku, perangai, akhlak dan watak. Budi pekerti dalam bahasa Arab disebut dengan akhlak, dalam kosa kata latin dikenal dengan istilah etika dan dalam bahasa Inggris disebtu ethics.
Budi merupakan alat batin yang memandukan akal dan perasaan untuk menimbang baik buruk, benar salah, watak, perbuatan, daya upaya dan akal sehingga menentukan kualitas diri  seseorang yang tercermin dalam ucapan dan perbuatannya. Budi pekerti berkaitan erat dengan sikap dan perilaku dalam hubungan seseorang dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa dan alam sekitar.

3.2     Saran

Adapun saran yang dapat kami sampaikan melalui makalah ini adalah sebagai calon pendidik dan salah satu generasi muda penerus bangsa hendaknya kita selalu berusaha mengamalkan ajaran budi pekerti kapan pun dan dimana pun sesuai kemampuan kita. Dengan mengemban tugas sebagai calon pendidik, setidaknya kita dapat mencontohkan sikap budi pekerti yang luhur kepada anak didik kita dari hal-hal kecil atau yang sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian sebagai salah satu generasi muda penerus bangsa hendaknya kita dapat memahami dan menanamkan ajaran budi pekerti tersebut sesuai dengan dasar negara Pancasila di dalam diri kita, setelah itu barulah kita amalkan di dalam hidup kita sehari-hari.

DAFTAR PUSTAKA

Suherman, Dedi. 25 Juli 2011. Pendidikan Berwawasan Budi Pekerti. http://enewsletterdisdik.wordpress.com/2011/06/25/pendidikan-berwawasan-budi-pekerti/
Iskandar. Minggu, 28 Oktober 2007. Apa Itu Budi Pekerti?. http://guru-iskandar.blogspot.com/2007/10/apa-itu-budi-pekerti.html
Yasrin. Pengertian Budi Pekerti dan Penjelasannya. 09 Juni 2011 http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2171371-pengertian-budi-pekerti-dan-penjelasannya/

0 komentar:

Post a Comment